Refleksi 2 Tahun Forum Mahasiswa Gedangsari (Formasi)

Perayaan dua tahun Formasi dengan seremonia tumpeng

Tulisan ini, mulai saya tulis tepat setelah jam melewati pukul 00.00 WIB dan masuk tanggal 22 Desember 2021. Hal ini bukannya tanpa alasan, karena tepat dua tahun silam, di waktu yang sama, di salah satu warung kopi di Jogja, ada momen yang begitu berharga untuk diceritakan.

Waktu itu, selepas bertemu dengan seorang teman, saya memutuskan untuk duduk terlebih dahulu di warung kopinya, sendiri menikmati kesunyian sembari sesekali membuka hp. Tepat setelah melewati jam 00.00 WIB tersebut, kemudian saya membuka twitter, dan baru sadar bahwa ternyata hari itu adalah hari ibu, tanggal 22 Desember 2019.

Yang mengesankan waktu itu bukanlah semata karena hari ibu, tapi pada hari itu juga Forum Mahasiswa Gedangsari (FORMASI) akan dideklarasikan berdirinya. Saya menjadi bagian dari tim persiapannya, diisi oleh lima mahasiswa, tapi kelimanya sejak jauh-jauh hari sama sekali tidak merancang dan menyadari akan mendeklarasikan di tanggal 22 Desember yang bertepatan dengan hari ibu. Adapun tanggal itu dipilih karena sebatas hari minggu saja dan diharapkan akan banyak partisipannya.

Kini, forum tersebut sudah menginjak usia dua tahun. Tentu masih muda, tapi justru karena itulah, ibarat bayi, ia sedang di masa-masa paling menentukan dalam hidupnya. Ia belajar meraba-raba, belajar jatuh dan bangkit kembali, belajar berdiri, dan bahkan juga belajar bermimpi. Dan hanya dengan dinamika seperti itulah ia akan semakin kuat, besar, dan menjadi dirinya sendiri. Begitupun juga yang dialami FORMASI, untuk itu, pada kesempatan ini, izinkan saya sedikit bercerita kilas balik dinamikanya dan merefleksikan pelajaran-pelajaran berharga di sejarah awalnya.

Alkisah, di tanggal 20 September 2019 saya mulai menghubungi beberapa teman via WA terkait keinginan membuat forum bagi mahasiswa-mahasiswa Gedangsari. Ia adalah Yesi Wulandari (Politeknik ATK), Elsania Nur Safitri (UMY), dan Wisnu Aji Purnama (STP AMPTA). Beruntungnya saya waktu itu, karena mereka berempat sama-sama sangat mengapresiasi dan mendukung keinginan saya. Dukungan moril tersebut kedepannya menjadi energi berharga bagi saya.

Selepas itu, secara teknis saya banyak dibantu oleh Yesi, membuatkan google form untuk pendataan mahasiswa-mahasiswa Gedangsari. Target utamanya disebarkan ke grup-grup alumni SMP dan SMK di Gedangsari, serta beberapa tokoh. Penyebarannya dilakukan mulai 4 hingga 14 Oktober 2019. Waktu itu terjaring dua puluhan mahasiswa dan langsung dibuatkan WAG. Inilah embrio di awal-awal merintis FORMASI.

Setelah pembuatan WAG tersebut, baik melalui google form maupun lisan mahasiswa Gedangsari terus dijaring, juga terus dilakukan pertemuan-pertemuan untuk mengidentifikasi keresahan bersama serta merumuskan rencana tindak lanjut. Hingga akhirnya disepakati beberapa hal.

Pertama, keresahan bersama tersebut mengerucut kepada persoalan kesadaran pendidikan di Gedangsari, sehingga nantinya, salah satu tujuan utama adanya FORMASI adalah untuk menyelesaikan hal tersebut. Kedua, perlu dilakukan upgrading dan pendeklarasian.

Hingga tibalah di 22 Desember 2019, tanggal pendeklarasian FORMASI, yang kemudian dijadikan hari lahirnya. Belasan mahasiswa Gedangsari berkumpul di SDN Buyutan, memakai batik, dan dengan lantang berseru: “Atas dasar kesadaran mendalam terhadap kondisi Kecamatan Gedangsari dan tanggungjawab mahasiswa sebagai agen perubahan sosial, serta tekad yang bulat untuk berperan dalam proses perubahan dan pengabdian, maka kami mahasiswa Gedangsari berkumpul untuk menyatakan diri, menyatukan hati, mensinergikan langkah, dan menggabungan diri ke dalam sebuah wadah yang diberi nama Forum Mahasiswa Gedangsari (FORMASI). Kedepannya, tujuan yang ingin dicapai adalah terbentuknya mahasiswa Gedangsari yang beradab, berilmu, dan berdedikasi secara solid untuk masyarakat.”

Pasca deklarasi tersebut, para mahasiswa Gedangsari seperti mendapatkan energi dan momentum yang begitu besar. Hal tersebut tentu tidak disia-siakan begitu saja, maka pada bulan depannya, 4 Januari 2020 dibukalah Musyawarah Besar (Mubes) FORMASI dengan tema “Wajah Baru Mahasiswa Gedangsari: Gerakan Moral untuk Gedangsari Berdaya”. Mubes pun akhirnya selesai dan ditutup pada 12 Januari 2020 dengan terpilihnya saya sendiri sebagai ketua.

Kanal Muda. Mengalirkan Kehidupan.

Pos Berikutnya Pos Sebelumnya
Tidak Ada Komentar
Tambahkan Komentar
comment url